Makalah Komunikasi Antar Pribadi
MAKALAH
“KOMUNIKASI BISNIS”
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Komunikasi Bisnis
Penyusun
:
1. Aryka
Pabertawati (13440618)
2. Fian Ribut Cendyasari (13440621)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
Jl.
Budi Utomo No. 10 Ponorogo,
Telp
: (0352) 481124 Fax : (0352) 487662
Tahun Ajaran 2015/2016
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah – Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “
Komunikasi Antar Pribadi”. Dan Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
Dosen Mata Pelajaran Komunikasi Bisnis dan juga rekan – rekan yang terlibat
didalamnya, sehingga makalah ini bisa tersusun.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai Komunikasi Antar Pribadi
yang baik dan benar. Kami juga menyadari bahwa, penyusunan makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, serta masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran
dari rekan – rekan semua demi perbaikan makalah yang kami buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih dan semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi kami
khususnya dan bagi para pembacapada
umumnya.
Ponorogo, 28 September 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..............................................1
DAFTAR
ISI...........................................................2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang.......................................................
3
2. Fokus
Masalah......................................................
3
3. Tujuan...................................................................
3
BAB
II PEMBAHASAN
1. Pengertian antar pribadi.........................................5
2. Tujuan komunikasi antar
pribadi............................
6
3. Ciri-ciri komunikasi antar pribadi...........................
7
4. Peranan komunikasi anatar pribadi.........................
8
5.
Sifat-sifat
komunikasi antar pribadi...........................8
6.
Keampuhan Dari Komunikasi Antar
Pribadi……….9
7.
Fungsi Dari Komunikasi Antar Pribadi…………....10
8.
Gaya kepemimpinan…………………………...…11
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan...........................................................
12
DAFTAR
PUSTAKA...........................................
13
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Manusia sebagai
pelaku komunikasi terbesar di dunia ini.Berubah sesuai perkembangan zaman atau
lebih popular dengan istilah ke-kontemporer-an.Perubahan-perubahan akan
menuntut kita untuk mempelajari lebih intens mengenai perubahan itu sendiri.
Hal tersebut dilakukan adalah agar kita lebih memahami mengenai hidup ini. Sama
halnya dengan perubahan yng terjadi dalam komunikasi.
Sebagai
insane komunikasi, penting kiranya kita mempelajari mengenai fenomena yang
terjadi proses perubahan komunikasi dari dulu hingga saat ini. Tujuannya adalah
agar terwujudnya komunikasi efektif. Maka dari itu komunikasi antar pribadi
sangat penting untuk dibahas dalam makalah yang kami susun karena dengan
terciptanya komunikasi antar pribadi maka akan terciptanya hubungan yang akrab
antara komunikator dengan komunikan sehingga tujuan yang ingin dicapai bersama
akan terwujud.
2.
Rumusan
masalah
a)
Pengertian komunikasi pribadi
b)
Tujuan
Komunikasi antar Pribadi
c) Ciri-Ciri
Dari Komunikasi Antar Pribadi Yang Efektif
d) Peranan
Komunikasi Antar Pribadi
e) Sifat-Sifat
Dari Komunikasi Antar Pribadi
f) Keampuhan
Dari Komunikasi Antar Pribadi
g) Fungsi
Dari Komunikasi Antar Pribadi
h) Gaya
kepemimpinan
3.
Tujuan
a)
Agar lebih memahami
pengertian dari komunikasi antar pribadi
b)
Untuk mengetahui tujuan
komunikasi pribadi
c)
Untuk mengetahui cirri-ciri
komunikasi antar pribadi yang efektif
d)
Untuk mengetahui peranan
komunikasi antar pribadi
e)
Untuk mengetahui sifat dari
komunikasi pribadi
i)
Untuk mengetahui Keampuhan Dari
Komunikasi Antar Pribadi
j)
Untuk mengetahui Fungsi Dari
Komunikasi Antar Pribadi
f)
Untuk mengetahui gaya kepemimpinan
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih,
baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang (Wiryanto, 2004).
Komunikasi Interpersonal adalah interaksi orang ke orang, dua arah, verbal dan non verbal. Saling berbagi informasi dan perasaan antara individu dengan individu atau
antar individu di dalam kelompok kecil (Febrina, 2008).
antar individu di dalam kelompok kecil (Febrina, 2008).
Menurut Devito (1989), komunikasi
interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan
oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan
dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera. (Effendy,2003, p. 30).
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi
antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya
menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal.
Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat,
guru-murid dan sebagainya (Mulyana, 2000, p. 73)
Menurut Effendi, pada hakekatnya
komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap
paling efektif dalam upaya mengubah
sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa
percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan
komunikan ketika itu juga. Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator
mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif atau negatif, berhasil
atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan kesempatan pada komunikan untuk
bertanya seluas-luasnya (Sunarto, 2003, p. 13).
Komunikasi Interpersonal Antara Dua Orang
adalah komunikasi dari seseorang ke orang lain, dua arah interaksi verbal dan nonverbal yang menyangkut saling berbagi informasi dan perasaan.
Komunikasi Interpersonal Antara Tiga Orang/ lebih, menyangkut komunikasi dari orang ke beberapa oarng lain (kelompok kecil). Masing-masing anggota menyadari keberadaan anggota lain, memiliki
minat yang sama dan/atau bekerja untuk suatu tujuan.
2.
Tujuan Komunikasi antar Pribadi
a)
Mengenal
diri sendiri dan orang lain
KAP memberikan kita kesempatan untuk
memperbincangkan diri kita sendiri, belajar bagaimana dan sejauhmana terbuka pd
orang lain serta mengetahui nilai, sikap dan perilaku orang lain shg kita dpt
menanggapi dan memprediksi tindakan orang lain.
b)
Mengetahui
dunia luar
KAP memungkinkan kita untuk memahami
lingkungan kita baik objek, kejadian
dan orang lain. Nilai, sikap keyakinan dan perilaku kita banyak dipengaruhi
dari KAP.
c)
Menciptakan
dan memelihara hubungan menjadi bermakna
KAP yg kita lakukan banyak
bertujuan untuk menciptakan dan memelihara hubungan yg baik dg
orang lain. Hubungan tsb membantu mengurangi kesepian dan ketegangan serta
membuat kita lebih positif ttg diri kita sendiri.
d)
Mengubah
sikap dan perilaku
Banyak waktu yg kita pergunakan
untuk mengubah/ mempersuasi orang lain melalui KAP.
e)
Bermain dan
mencari hiburan, kejadian lucu mrpk kegiatan untuk memperoleh hiburan.Hal ini
bisa memberi suasana yg lepas dari keseriusan, ketegangan, kejenuhan, dsb.
f)
Membantu orang lain
3.
Ciri-Ciri
Dari Komunikasi Antar Pribadi Yang Efektif
Dalam
buku Komunikasi Antarpribadi, Alo Liliweri mengutip pendapat Joseph A.Devito
mengenai ciri komunikasi antarpribadi yang efektif, yaitu:
a) Keterbukaan (openness)
Kemauan menanggapi dengan senang
hati informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan antarpribadi.
Kualitas keterbukaan mengacu pada tiga aspek dari komunikasi interpersonal.
Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada
komunikannya. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segera membukakan
semua riwayat hidupnya. Memang ini mungkin menarik, tetapi biasanya tidak
membantu komunikasi. Sebalikanya, harus ada kesediaan untuk membuka diri
mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri
ini patut dan wajar. Aspek kedua mengacu pada kesediaan komunikator untuk
bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak
kritis, dan tidak tanggap pada umumnya merupakan komunikan yang menjemukan.
Bila ingin komunikan bereaksi terhadap apa yang komunikator ucapkan, komunikator
dapat memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan terhadap
orang lain.
Aspek ketiga menyangkut kepemilikan
perasaan dan pikiran dimana komunikator mengakui bahwa perasaan dan pikiran
yang diungkapkannya adalah miliknya dan ia bertanggung jawab atasnya.
b)
Empati (empathy)
Empati adalah kemampuan seseorang
untuk mengetahui apa yang sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu,
dari sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu. Berbeda
dengan simpati yang artinya adalah merasakan bagi orang lain. Orang yang
berempati mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap
mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa mendatang sehingga dapat
mengkomunikasikan empati, baik secara verbal maupun non-verbal.
c)
Dukungan (supportiveness)
Situasi yang terbuka untuk mendukung
komunikasi berlangsung efektif. Hubungan interpersonal yang efektif adalah
hubungan dimana terdapat sikap mendukung. Individu memperlihatkan sikap
mendukung dengan bersikap deskriptif bukan evaluatif, spontan bukan strategik.
d)
Rasa
Positif (positiveness)
Seseorang harus memiliki perasaan
positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan
menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif.
e)
Kesetaraan
(equality)
Komunikasi antarpribadi akan lebih
efektif bila suasananya setara. Artinya, ada pengakuan secara diam-diam bahwa
kedua belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk
disumbangkan. Kesetaraan meminta kita untuk memberikan penghargaan positif tak
bersyarat kepada individu lain. (Liliweri, 1991: 13) Komunikasi antarpribadi
sebenarnya merupakan suatu proses sosial dimana orang-orang yang terlibat di
dalamnya saling mempengaruhi. Proses saling mempengaruhi ini merupakan suatu
proses bersifat psikologis dan karenanya juga merupakan permulaan dari ikatan
psikologis antarmanusia yang memiliki suatu pribadi.
4.
Peranan
Komunikasi Antar Pribadi
Johnson
menunjukkan beberapa peranan yang disumbangkan oleh komunikasi antarpribadi
dalam rangka menciptakan kebahagiaan hidup manusia, yakni:
·
Komunikasi antarpribadi membantu
perkembangan intelektual dan sosial kita. Perkembangan kita sejak masa bayi
sampai masa dewasa mengikuti pola semakin meluasnya ketergantungan kita pada
orang lain. Diawali dengan ketergantungan atau komunikasi yang intensif dengan
ibu pada masa bayi, lingkaran ketergantungan atau komunikasi itu menjadi
semakin luas dengan bertambahnya usia kita. Bersamaan proses itu, perkembangan
intelektual dan sosial kita sangat ditentukan oleh kualitas komunikasi kita
dengan orang lain.
·
Identitas atau jati diri kita
terbentuk dalam dan lewat komunikasi dengan orang lain. Selama berkomunikasi
dengan orang lain, secara sadar maupun tidak sadar kita mengamati, memperhatikan
dan mencatat dalam hati semua tanggapan yang diberikan oleh orang lain terhadap
diri kita. Kita menjadi tahu bagaimana pandangan orang lain itu tentang diri
kita. Berkat pertolongan komunikasi dengan orang lain kita dapat menemukan
diri, yaitu mengetahui siapa diri kita sebenarnya.
·
Dalam rangka memahami realitas di
sekeliling kita serta menguji kebenaran kesan-kesan dan pengertian yang kita
miliki tentang dunia di sekitar kita, kita perlu membandingkannya dengan
kesan-kesan dan pengertian orang lain dan realitas yang sama. Tentu saja
pembandingan sosial semacam itu hanya dapat kita lakukan lewat komunikasi
dengan orang lain.
·
Kesehatan mental kita sebagian besar
juga ditentukan oleh kualitas komunikasi atau hubungan kita dengan orang lain,
terlebih orang-orang yang merupakan tokoh-tokoh signifikan (significant
figures) dalam hidup kita. Bila hubungan kita dengan orang lain diliputi
berbagai masalah, maka tentu kita akan menderita, merasa sedih, cemas,
frustrasi. Bila kemudian kita menarik diri dan menghindar dari orang lain, maka
rasa sepi dan terasing yang mungkin kita alami pun tentu akan menimbulkan
penderitaan, bukan hanya penderitaan emosional atau batin, bahkan mungkin juga
penderitaan fisik.(Supratiknya, 2003: 9-10)
5.
Sifat-Sifat
Dari Komunikasi Antar Pribadi
Ada tujuh sifat yang menunjukkan bahwa suatu komunikasi
antara dua orang merupakan komunikasi antarpribadi. Sifat-sifat komunikasi
antarpribadi itu adalah:
·
Komunikasi antarpribadi melibatkan
di dalamnya perilaku verbal dan nonverbal
·
Komunikasi antarpribadi melibatkan
pernyataan atau ungkapan yang spontan
·
Komunikasi antarpribadi tidaklah
statis melainkan dinamis
·
Komunikasi antarpribadi melibatkan
umpan balik pribadi, hubungan interaksi dan koherensi (pernyataan yang satu
harus berkaitan dengan yang lain sebelumnya)
·
Komunikasi antarpribadi dipandu oleh
tata aturan yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik
·
Komunikasi antarpribadi merupakan
suatu kegiatan dan tindakan
·
Komunikasi antarpribadi melibatkan
di dalamnya bidang persuasif
6.
Keampuhan Dari
Komunikasi Antar Pribadi
Dibandingkan
dengan bentuk-bentuk komunikasi lainnya, komunikasi antarpribadi dinilai paling
ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini, dan perilaku
komunikan. Alasannya adalah komunikasi antarpribadi umumnya berlangsung secara
tatap muka (face-to-face). Oleh karena itu individu (komunikator) dengan
individu (komunikan) saling bertatap muka, maka terjadilah kontak pribadi (personal
contact); pribadi komunikator menyentuh pribadi komunikan. Ketika
komunikator menyampaikan pesan, umpan balik berlangsung seketika (immediate
feedback); komunikator mengetahui pada saat itu tanggapan komunikan
terhadap pesan, ekspresi wajah, dan gaya bicara komunikator. Apabila umpan
baliknya positif, artinya tanggapan komunikan menyenangkan komunikator,
sehingga komunikator mempertahankan gaya komunikasinya; sebaliknya jika
tanggapan komunikan negatif, komunikator harus mengubah gaya komunikasinya
sampai berhasil. Oleh karena keampuhan dalam mengubah sikap, kepercayaan,
opini, dan perilaku komunikan itulah maka bentuk komunikasi antarpribadi
acapkali dipergunakan untuk melancarkan komunikasi persuasif (persuasive
communication) yakni suatu teknik komunikasi secara psikologis manusiawi
yang sifatnya halus, luwes berupa ajakan, bujukan atau rayuan. (Effendy,
2003:61)
7.
Fungsi
Dari Komunikasi Antar Pribadi
Adapun fungsi komunikasi
antarpribadi ialah berusaha meningkatkan hubungan insan (human relations),
menghindari dan mengatasi konflik-konflik pribadi, mengurangi ketidakpastian
sesuatu, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain. Melalui
komunikasi antarpribadi, individu dapat berusaha membina hubungan yang baik
dengan individu lainnya, sehingga menghindari dan mengatasi terjadinya
konflik-konflik di antara individu-individu tersebut. (Cangara, 2005:56)
Berikut
ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam komunikasi yang efektif:
- Harus diingat bahwa komunikasi adalah suatu proses. Komunikasi adalah sebuah proses karena merupakan kegiatan yang terus-menerus dalam sebuah proses. Jadi dalam proses tersebut ada yang mempengaruhi dan ada pula yang dipengaruhi.
- Komunikasi adalah sebuah sistem. Bahwa komunikasi merupakan sebuah sistem terdiri dari beberapa sub sistem. Ada komunikator dan ada komunikan dan ada saluran, ada media komunikasi. Manakala satu sub sistem terganggu akan yang lain juga terganggu.
- Bahwa komunikasi bersifat transaksi dan komunikasi. Yang dimaksud dengan interaksi adalah saling bertukar pesan. Seseorang berbicara dan yang mendengar pembicaraan itu memberikan reaksi atau komentar atas pesan yang disampaikan. Komunikasi itu sering berubah atau berlanjut menjadi transaksi yaitu melakukan perjanjian.
8.
Gaya
kepemimpinan
Gaya
kepemimpinan pada dasarnya merupakan suatu cara bagaimana seorang pemimpin mempengaruhi,mengarahkan,memotivasi
dan mengendalikan bawahan dengan cara tertentu sehingga dapat menyelesaikan
tugas pekerjaannya secara efektif dan efisien (gaya) kepemimpinan mempengaruhi
sikap dan perilakubawahanya kepemimpinan
terjadi karena ada nteraksi manajer,bawahan,lingkungan/situasi
Teori x dan y douglas mc gregor : didasarkan
pada asumsi tentang para karyawan dan bagaimana memotivasi.
Empat gaya
kepemimpinan ludlow dan paton:
1.) Pengarahan
2.) Pembekalan
3.) Dukungan
4.) pendelegasian
Gaya kepemimpinan situasional
Dalam
prakteknya gaya kepemimpinan yg diterapkan seorang manajer dapat saja berubah
seiring
dengan perubahan dinamika yg berkembang dalam diri para karyawan.
Harsey dan
blancard ada 3 kemampuan atau ketrampilan dlm penerapan kepemimpinan
situasional:
1.) ketrampilan
analitik
2.) ketrampilan fleksibilitas
3.) ketrampilan komunikasi
Kepemimpinan inti
§
Dalam suatu lingkungan kerja gaya
kepemimpinan tidak sama seorang manajer harus dapat memahami dengan baik dan
tepat lingkungan kerja yang ada termasuk memahami karakter bawahan.
§
Hellriegel
dan slocum : Seorang manajer yg baik harus
memiliki 5 kemampuan yg disebut keahlian
kepemimpinan inti:
1.) pemberdayaan.
2.) Intuisi
3.) pemahaman
diri
4.) visi
5.) kesesuaian
nilai
BAB
III
PENUTUP
1
Kesimpulan
Komunikasi
antar pribadi dapat didefinisikan sebagai proses hubungan yang tercipta, tumbuh
dan berkembang antara individu yang satu (sebagai komunikator) dengan individu
lain (sebagai komunikan) dengan gayanya sendiri menyampaikan pesan kepada yang
lain (komunikan), sedangkan yang satu (komunikan) dengan gayanya sendiri
menerima pesan dari sumber (komunikator). Dengan gaya, kedinamisan, kesadaran
dan hubungan yang akrab dari masing-masing pihak maka komunikasi itu terus
tumbuh dan berkembang hingga dicapai persepsi dan tujuan bersama. Dalam hal ini
komunikasi antar pribadi lebih menekankan hubungan antar pribadi sehingga
komunikasi antar pribadi yang terjadi menjadi lebih efektif.
DAFTAR
PUSTAKA
Diakses
pada pukul 11.47 WIB Tanggal 18 September 2015
Diakses pada pukul
11.47 WIB Tanggal 18 September 2015
2015
Komentar
Posting Komentar