PENTINGNYA PENGUKURAN SUATU KINERJA (Study pada Pemerintahan Indonesia)
PENTINGNYA PENGUKURAN SUATU KINERJA
(Study pada Pemerintahan Indonesia)
Paper ini
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Akuntansi Sektor Publik”
Disusun Oleh:
Aryka Pabertawati
(13440618)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
TAHUN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Segala
puji syukur kami panjatkan atas kehadirat allah SWT yang senantiasa mencurahkan
rahmat-Nya sehingga paper mengenai akuntansi sector public yang berjudul “ Pentingnya Pengukuran Suatu Kinerja (studi
pada suatu pemerintah Indonesia ) ’’ ini dapat terselesaikan dengan tepat
waktu.
Dengan selesainya paper ini semoga dapat
memberikan manfaat kepada para pembaca nantinya. Saya menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang
dapat membangun sangat saya harapkan sehingga menjadi lebih baik untuk nanti ke
depannya.
Ponorogo,
30 Desember 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Disektor
publik, kebutuhan akan informasi
akuntansi semakin tinggi seiring dengan
semakin meningkatnya akuntabilitas publik dan transparansi oleh lembaga –lembaga publik.
Selain laporan keuangan sektor publik menjadi instrument utama juga perlu
adanya pengukuran kinerja untuk menilai manajer dan unit organisasi yang telah
dipimpinnya .Pengukuran kinerja sangat penting untuk menilai akuntabilitas
organisasi dan manajer dalam menghasilkan pelayanan sektor publik yang lebih
baik.
Akuntabilitas bukan sekedar kemampuan menunjukkan
bagimana uang publik dibelanjakan,akan tetapi kemampuan yang menunjukkan bahwa
uangpublik tersebut telah dibelanjakan secara ekonomis,efisien, dan efektif.
Pusat pertanggungjawaban berperan
untuk menciptakan indikator kinerja
sebagai dasar untuk menilai kinerja. Dengan dimilikinya sistem pengukuran
kinerja yang handal (reliable) dapat menjadikan salah satu faktor kunci
suksesnya organisasi.
1.2 Fokus Masalah
Bagaimana pentingnya
akuntabilitas dan Pengukuran Kinerja suatu Pemerintahan?
1.3 Tujuan
Untuk mendeskripsikan manfaat dan pentingnya Pengukuran
Kinerja suatu Pemerintahan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi Singkat Lokasi
Indonesia saat ini sedang memasuki masa
pemulihan akibat krisis
ekonomi yang berkepanjangan. Seluruh pihak termasuk pemerintah sendiri mencoba
mengatasi hal ini dengan melakukan reformasi di segala bidang. Salah satu usaha
memulihkan kondisi ekonomi, sosial dan politik adalah dengan mengembalikan
kepercayaan rakyat kepada pemerintah dengan mencoba mewujudkan suatu
pemerintahan yang bersih dan berwibawa atau yang dikenal dengan istilah good
governance. Upaya ini juga didukung oleh banyak pihak baik pemerintah sendiri
sebagai lembaga eksekutif, DPR sebagai lembaga legislatif, pers dan juga oleh
lembaga-lembaga swadaya masyarakat. Menurut Arie Soelendro (2000:13), unsur - unsur pokok upaya perwujudan good governance ini adalah transparency, fairness,
responsibility dan accountability. Sedangkan Hadori Yunus (2000:1) berpendapat
bahwa unsur-unsur good governance adalah tuntutan keterbukaan (transparency),
peningkatan efisiensi di segala bidang (efficiency), tanggung jawab yang lebih jelas
(responsibility) dan kewajaran (fairness). Hal ini muncul sebenarnya sebagai akibat
dari perkembangan proses demokratisasi di berbagai bidang serta kemajuan
profesionalisme. Dengan demikian pemerintah sebagai pelaku utama pelaksanaan
good governance ini dituntut untuk memberikan pertanggungjawaban yang lebih
transparan dan lebih akurat. Hal ini semakin penting untuk dilakukan dalam era
reformasi ini melalui pemberdayaan peran lembaga-lembaga kontrol sebagai
pengimbang kekuasaan pemerintah.
ekonomi yang berkepanjangan. Seluruh pihak termasuk pemerintah sendiri mencoba
mengatasi hal ini dengan melakukan reformasi di segala bidang. Salah satu usaha
memulihkan kondisi ekonomi, sosial dan politik adalah dengan mengembalikan
kepercayaan rakyat kepada pemerintah dengan mencoba mewujudkan suatu
pemerintahan yang bersih dan berwibawa atau yang dikenal dengan istilah good
governance. Upaya ini juga didukung oleh banyak pihak baik pemerintah sendiri
sebagai lembaga eksekutif, DPR sebagai lembaga legislatif, pers dan juga oleh
lembaga-lembaga swadaya masyarakat. Menurut Arie Soelendro (2000:13), unsur - unsur pokok upaya perwujudan good governance ini adalah transparency, fairness,
responsibility dan accountability. Sedangkan Hadori Yunus (2000:1) berpendapat
bahwa unsur-unsur good governance adalah tuntutan keterbukaan (transparency),
peningkatan efisiensi di segala bidang (efficiency), tanggung jawab yang lebih jelas
(responsibility) dan kewajaran (fairness). Hal ini muncul sebenarnya sebagai akibat
dari perkembangan proses demokratisasi di berbagai bidang serta kemajuan
profesionalisme. Dengan demikian pemerintah sebagai pelaku utama pelaksanaan
good governance ini dituntut untuk memberikan pertanggungjawaban yang lebih
transparan dan lebih akurat. Hal ini semakin penting untuk dilakukan dalam era
reformasi ini melalui pemberdayaan peran lembaga-lembaga kontrol sebagai
pengimbang kekuasaan pemerintah.
Memasuki era reformasi,
masyarakat di sebagian besar wilayah Indonesia, baik di
propinsi, kota maupun kabupaten mulai membahas laporan pertanggungjawaban
kepala daerah masing-masing dengan lebih seksama. Beberapa kali terjadi
pernyataan ketidak puasan atas kepemimpinan kepala daerah dalam melakukan
manajemen pelayanan publik maupun penggunaan anggaran belanja daerah.
Melihat pengalaman di negara-negara maju, ternyata dalam pelaksanaannya,
keingintahuan masyarakat tentang akuntabilitas pemerintahan tidak dapat
dipenuhi hanya oleh informasi keuangan saja. Masyarakat ingin tahu lebih jauh
apakah pemerintah yang dipilihnya telah beroperasi dengan ekonomis, efisien dan
efektif.
kepala daerah masing-masing dengan lebih seksama. Beberapa kali terjadi
pernyataan ketidak puasan atas kepemimpinan kepala daerah dalam melakukan
manajemen pelayanan publik maupun penggunaan anggaran belanja daerah.
Melihat pengalaman di negara-negara maju, ternyata dalam pelaksanaannya,
keingintahuan masyarakat tentang akuntabilitas pemerintahan tidak dapat
dipenuhi hanya oleh informasi keuangan saja. Masyarakat ingin tahu lebih jauh
apakah pemerintah yang dipilihnya telah beroperasi dengan ekonomis, efisien dan
efektif.
2.2 Kegunaan
Pelaksanaan Kinerja suatu Pemerintahan
Pengukuran Kinerja adalah suatu proses penilaian
kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan
sebelumnya, termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumber daya dalam
menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan jasa; hasil kegiatan
dibandingkan dengan maksud yang diinginkan; dan efektivitas tindakan dalam
mencapai tujuan. Pengukuran
kinerja digunakan untuk menilai prestasi manajaer dan unit organisasi yang
dipimpinnya.
Pengukuran
kinerja sangat penting untuk menilai akuntabilitas organisasi dan manajer terutama dalam
suatu pemerintahan suatu negara.
Akuntabilitas disini bukan sekedar kemampuan menunjukkan uang publik
dibelanjakan, akan tetapi juga meliputi kemampuan menunjukan bahwa uang publik
tersebut telah dibelanjakan secara ekonomies, efisien, dan efektif.
Sistem
Pengukuran Kinerja Pemerintahan adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu Pemerintah menilai pencapaian suatu strategi
melalui alat ukur finansial dan non finansial. Sistem pengukuran kinerja dapat
dijadikan alat pengendalian organisasi, karena pengukuran kinerja diperkuat
dengan menetapkan reward and punishment systems. Pengukuran kinerja pemerintahan dilakukan untuk memenuhi tiga
maksud :
§
Pengukuran kinerja pemerintah dimaksudkan untuk membantu
memperbaiki kinerja pemerintah. Ukuran kinerja dimaksudkan untuk dapat membantu
pemerintah berfokus pada tujuan dan sasaran program unit kerja. Hal ini pada
ahkirnya akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pemberian Pelayanan publik.
§
Ukuran kinerja digunakan untuk
pengalokasian sumber daya dan pembuatan keputusan.
§
Ukuran kinerja sektor publik
dimaksudkan untuk mewujudkan pertanggungjawaban publik dan memperbaiki
komunikasi kelembagaan
Kinerja sektor publik bersifat
multidimensional, Sehingga tidak ada indikator tunggal yang dapat digunakan
untuk menunjukan kinerja secara komperhensif.
2.3 Tujuan Pengukuran kinerja
a. Untuk
mengkomunikasikan strategi dengan lebih baik (top down and bottom up).
b. Untuk
mengukur kinerja finansial dan non – finansial secara berimbang sehingga
dapat ditelusur perkembangan pencapaian strategi.
c. Untuk
mengakomodasi pemahaman kepentingan manajer level menengah dan manajer bawah
serta memotivasi dan untuk mencapai goal congruence.
d. Sebagai
alat untuk mencapai kepuasan berdasarkan pendekatan individual dan kemampuan
kolektif yang rasional.
Setelah
tujuan pengukuran kinerja dicapai maka perusahaan akan mendapat manfaat langsung yaitu
2.4 Manfaat dan Pentingnya Pengukuran Kinerja :
a. Memberikan
pemahaman mengenai ukuran yang digunakan untuk menilai kinerja pemerintahan.
b. Memberikan
arah untuk mencapai target kinerja yang ditetapkan.
c. Untuk
memonitor dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan membandingkannya dengan
target kinerja serta melakukan tindakan korektif untuk memperbaiki kinerja.
d. Sebagai
dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman secara objektif atas pencapaian
yang diukur sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati.
e. Sebagai
alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam rangka memperbaiki kinerja pemerintahan.
f. Membantu
mengidentifikasikan apakah kepuasan masyarakat
telah terpenuhi
g. Membantu
memahami proses kegiatan instansi pemerintah.
h. Memastikan
bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara objektif.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
uraian pada bagian sebelumnya dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1.
Pemerintah ingin memulihkan kondisi ekonomi, sosial dan politik dengan
mengembalikan kepercayaan rakyatnya kepada pemerintah dengan mencoba mewujudkan
suatu pemerintahan yang bersih dan berwibawa atau yang dikenal
2.
Masyarakat ingin tahu lebih jauh apakah
pemerintah yang dipilihnya telah beroperasi dengan ekonomis, efisien dan efektif.
3.2 Saran
1. Perlu adanya pengukuran kinerja terhadap
suatu pemerintahan.
2. Perlu adanya
laporan pertanggungjawaban yang mendetail tentang kinerja pemerintah dan bukan
hanya laporan keuangan saja.
DAFTAR PUSTAKA
Setiawan, Luki. 2012.”Akuntansi
Manajemen Perencanaan dan Pengendalian ”. http://princelucke.blogspot.co.id
diakses 12
September 2015.
20.”Fungsi Anggaran
Sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian”.http://repository.usu.ac.iddiakses 12
September 2015.
Komentar
Posting Komentar