Makalah Investasi Jangka Panjang dan Aktiva Laiinya
MAKALAH
“
INVESTASI JANGKA PANJANG DAN AKTIVA LAINNYA“
Diajukan untuk memenuhi Tugas Akuntansi
Pajak
Disusun
oleh :
Kelompok
5
1. Aryka
Pabertawati (
13440618 )
2. Fian
Ribut C (
13440621 )
3. Alfiyah
Nur H ( 13440647 )
PENGANTAR PAJAK
IKA FARIDA U ,
SE
JURUSAN
AKUNTANSI / FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
TAHUN 2014 / 2015
DAFTAR ISI
Halaman
Judul............................................................................................i
Kata
Pengantar ..........................................................................................ii
Daftar
Isi
...................................................................................................iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ..............................................................................1
1.2
Rumusan Masalah
...........................................................................
2
1.3
Tujuan.............................................................................................
2
1.4
Manfaat ..........................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Investasi Jangka Panjang .................................................3
2.2
Tujuan Investasi
Jangka Panjang .......................................................4
2.3
Bentuk – bentuk
Investasi Jangka Panjang ........................................4
a.) Investasi
Obligasi ................................................................................4
b.) Investasi
Jangka Panjang dalam saham
..............................................5
c.) Investasi
Pada Surat Berharga yang Lain
........................................8
d.) Investasi
Jangka Panjang Dalam Obligasi
.........................................8
e.) Investasi
Dalam Dana
..................................................................9
f.) Investasi
Dalam Aktiva Lain – Lain
.........................................9
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sekarang
banyak orang yang memilih untuk menginvestasikan uangnya, baik dalam bentuk
investasi emas, rumah maupun tanah. Selain ketiga investasi tersebut juga
terdapat alternatif investasi lain
berupa investasi saham. Investasi saham pertama kali diperkenalkan oleh bangsa
Belanda. Walaupun investasi dalam bentuk saham merupakan investasi yang
memiliki resiko yang tinggi, akan tetapi pada saat ini investasi saham menjadi
pilihan altrnatif investasi yang paling banyak dipilih oleh beberapa investor
atau pemilik modal
Untuk
memulai investasi, investor juga harus mengetahui terlebih dahulu investasi
itu, investasi yang bagaimana harus diambil. Investor juga harus yakin bahwa
Kunci
utama untuk sukses dalam investasi dan mengelola saham adalah dengan menilai
aset tersebut dan juga sumber aset. Dengan kata lain, penilain saham berguna
untuk mencari harga wajar suatu saham. Kemudian nilai wajar suatu saham
digunakan oleh investor untuk melakukan strategi investasi dalam mengantisipasi
resiko atau isu – isu yang dihadapi. Selain itu juga diperlukan teknik analisis
dan penilaian investasi saham yang baik dan benar sesuai dengan data yang
akurat atau data yang dimiliki.
Penilaian
kinerja perusahaan ini sebagian atau seluruhnya dapat dinilai dari penggunaan
kas untuk investasi. Bagi perusahaan investasi adalah cara untuk menempatkan
kelebihan dana sedangkan untuk perusahaan lainnya investasi merupakan sarana
untuk mempererat hubungan bisnis atau memperoleh suatu keuntungan perdagangan.
Apapun motivasi perusahaan dalam melakukan investasi, investasi tetap merupakan
sarana dalam menentukan posisi keuangan perusahaan.
1.2
RUMUSAN
MASALAH
Masalah
yang akan kami bahas adalah sebagai berikut :
1.
Pengertian Dari Investasi Jangka Panjang
2.
Bentuk - bentuk
Investasi jangka panjang
3.
Tujuan dari
investasi jangka panjang
4.
Pembahasan
investasi jangka panjang dan aktiva lain – lain
1.3
TUJUAN
Berdasarkan
rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan dalam pembahasan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui
pengertian dari investasi jangka panjang
2.
Untuk mengetahui
apa saja bentuk – bentuk investasi
jangka panjang
3.
Untuk mengetahui
tujuan dari investasi jangka panjang
4.
Untuk mengetahui
pembahasan mengenai investasi jangka panjang dan aktiva lainnya
1.4 MANFAAT
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka
manfaat penulisan, antara lain :
1.
Untuk memenuhi
tugas yang telah di berikan pada mata kuliah Akuntansi Pajak
2.
Menambah wawasan
dan ilmu tentang investasi jangka panjang dan aktiva lainnya
3.
Untuk
meningkatkan pengetahuan penulis dan pembaca tentang investasi jangka panjang
dan aktiva lainnya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Investasi Jangka Panjang
Investasi
jangka panjang merupakan sekuritas yang tidak mudah diperdagangkan dan
dilakukan dalam jangka waktu yang lama atau dilakukan dalam jangka waktu lebih
dari siklus normal operasi perusahaan. Investasi jangka panjang bukan merupakan
sumber dana yang cepat.
Investasi
jangka panjang biasanya dicatat pada biaya perolehan. Tetapi jika terjadi
penurunan yang tidak bersifat sementara dalam penilaian investasi jangka
panjang tersebut, nilai tercatat
dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut. Indikator nilai suatu investasi
dapat diperoleh dengan mengacu pada nilai pasarnya, aktiva dan kinerja investee
serta arus kas yang diharapkan dari aktivitas tersebut. Resiko dan jenis serta
penyertaan (stake) investor pada
investe juga diperhitungkan. Pembatasan distribusi oleh investee tersebut atau
pelepasan investasi oleh investor mungkin mempengaruhi investasi. Contoh :
pembayaran dividen atau pembayaran kembali investasi.
Banyak
investasi jangka panjang yang secara individual penting bagi perusahaan yang
melakukan investasi. Nilai tercatat dari investasi jangka panjang karenanya,
biasanya ditentukan secara individual. Namun, dari beberapa negara, sekuritas
ekuitas mudah dipasarkan yang diklasifikasikan sebagai investasi jangka panjang
dapat dinilai menurut yang terendah antara biaya dan nilai pasar yang
ditentukan pada basis portofolio. Dalam hal ini, penurunan sementara dan
pemulihan atas penurunan tersebut dimasukkan dalam ekuitas.
Penurunan
selain penurunan sementara dalam nilai tercatat investasi jangka panjang dibebankan
pada laporan laba rugi. Penurunan nilai tercatat dapat dipulihkan jika
selanjutnya terdapat kenaikan dalam nilai invetasi tersebut, atau jika alasan
penurunan tersebut tidak relevan lagi. Pemulihan tersebut tidak boleh
menyebabkan nilai investasi melebihi biaya perolehannya semula (original cost).
Investasi properti lazim dicatat
sebagai investasi jangka panjang kecuali apabila dimaksudkan untuk dimiliki
dalam waktu satu tahun atau kurang. Investasi properti tidak boleh disajikan
sebagai bagian dari aktiva tetap dan tidak boleh disusutkan.
2.2 Tujuan
Investasi Jangka Panjang
ü Untuk
memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode, antara lain seperti
bunga, royalti, deviden, atau uang sewa dan lain-lainnya.
ü Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya
dana untuk kepentingan ekspansi, kepentingan sosial.
ü Untuk
mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain, melalui pemilikan sebagian ekuitas
perusahaan tersebut.
ü Untuk
menjamin tersedianya bahan baku dan mendapatkan pasar untuk produk yang
dihasilkan.
ü Untuk
mengurangi persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang sejenis.
ü Untuk menjaga
hubungan antar perusahaan.
2.3
Bentuk - bentuk Investasi Jangka Panjang
Ada banyak pilihan bagi perusahaan
untuk menetapkan bentuk investasi jangka panjangnya. Ada perusahaan yang
memilih investasi pada tanah atau bangunan (bukan untuk operasi perusahaan)
yang disebut dengan investasi properti. Ada juga yang memilih investasi dalam
bentuk tabungan atau deposito, atau pilihan investasi yang lain yaitu pembelian
saham atau obligasi.
Investasi jangka panjang dapat
dilakukan perusahaan dalam bentuk obligasi atau saham. Apabila diperbandingkan,
kedua bentuk investasi tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan. Investasi
jangka panjang dalam obligasi memberikan jaminan yang pasti atas penerimaan
bunga selama kurun waktu tertentu. Bila tingkat bunga di pasaran menurun,
tingkat bunga obligasi tidak berubah karena tingkat bunganya sudah ditetapkan
dalam perjanjian awal. Di lain pihak, investasi jangka panjang dalam saham akan
memberikan penghasilan yang lebih tinggi daripada tingkat bunga obligasi,
apabila perusahaan mendapat keuntungan yang tinggi dan sebaliknya.
a.) Investasi pada Obligasi
Obligasi merupakan surat pinjaman
uang yang akan dilunasi setelah jangka waktu tertentu. Umumnya obligasi
memberikan penghasilan bunga dengan jumlah tetap kepada investor. Adakalanya
obligasi juga mempunyai hak atas pembagian keuntungan. Kalau diterima oleh
pemegang obligasi yang berbentuk badan, dengan rekarakterisasoi sebagai
deviden, bagian keuntungan yang diterima itu tidak dikenakkan pajak. Namun,
bagi pembayar bunga yang direkarakterisasi sebagi deviden itu bukan merupakan
biaya pengurang penghasilan.
Karena pada
saat jatuh temponya, obligasi akan dibayar (kembali) sejumlah nominalnya, agio
obligasi merupakan kerugian bagi investor dan sebaliknya disagio merupakan
penghasilan. Hal sebaliknya berlaku untuk perusahaan penerbit obligasi. Dalam praktek
akuntansi komersial, dengan adanya agio dan disagio (diskonto) obligasi itu,
investor mendapatkan penghasilan bunga efektif yang berbeda dengan tingkat
bunga nominal. Perhitungan bunga efektif itu menghendaki adanya amortisasi agio
dan disagio sebagai koreksi terhadap nilai buku obligasi Bertujuan memperoleh
bunga tetap setiap tahun selama masa investasi. Penyelesaian bunga berjalan dan
amortisasi :
v Jurnal penyesuaian
terhadap bunga yg belum diterima jika tgl bunga tidak tepat pada tanggal akhir
periode akuntansi.
v Jurnal
penyesuaian terhadap amortisasi agio atau disagio, jika obligasi dibeli dengan
harga diatas atau dibawah nilai nominal.
b.) Investasi Jangka Panjang dalam Saham
Investasi
dalam bentuk saham merupakan pembelian atau penyertaan dana dengan tujuan
mendapatkan keuntungan. Sesuai dengan maksudnya, investasi dalam saham dapat untuk
tujuan jangka pendek (investasi lancar) atau tujuan jangka panjang. Keuntungan
dalam bentuk saham :
v Deviden
v Capital Again
Dan keuntungan lainnya bisa berupa
control management yaitu hak menentukan kebijakan atas perusahaan yang dibeli.
Control Management diperoleh ketika kepemilikan saham sampai jumlah mayoritas.
Perusahaan yang melakukan investasi saham adalah perusahaan Induk, dan
Perusahaan yang mengeluarkan saham adalah Perusahaan Anak. Perusahaan Induk dan
Perusahaan Anak hubungannya disebut Perusahaan Afiliasi.
PSAK Nomor 13 Buku SAK 1994 surat
berharga (termasuk saham) harus dinyatakan sebesar harga beli ditambah dengan
biaya yang lain (termasuk pajak, misalnya PPN yang dibayarkan atas jasa pialang
yang tidak dapat dikreditkan. Harga perolehan investasi jangka panjang : Harga
beli saham + Biaya – biaya (komisi pialang /broker,pajak
Apabila terjadi pengurangan nilai
yang cukup material dan sifatnya permanen maka selisihnya dapat diperhitungkan
sebagai kerugian dan rekening cadangan penurunan nilai investasi. Sesuai
ketentuan perpajakan, PPN itu tidak seharusnya di aktivir sebagai pembentuk
harga perolehan saham. Demikian juga kalau tidak dapat dikreditkan, namun PPN
itu oleh pengusahan dianggap sebagai Revenue Expenditure (sesuai dengan PP No.
47 tahun 1994).
PSAK Nomor 15 dalam buku SAK 1994
mengatur perlakuan akuntansi untuk invetor yang melakukan investasi dalam
perusahaan asosiasi yang mempunyai pengaruh signifikan dalam keputusan yang
menyangkut kebijakan finansial dan Operasi perusahaan. Dan perusahaan asosiasi
dapat dibukukan dengan menganut metode yaitu :
v Harga
perolehan ( cost )
v Ekuitas (
equity )
Untuk tujuan perpajakan, berdasarkan
Pasal 10 ayat 5 UU PPh menyatakan Investasi saham tanpa memperhatikan
presentasi kepemilikan dibukukan berdasarkan harga perolehan. Berbeda dengan
dividen yang tidak dikenai pajak pada saat pembagian, keuntungan pengalihan
saham (selisih harga jual di atas harga beli) dikenakan pajak (pasal 4 ayat 1
bagian d UU PPh).
PenjualanSaham di Pasar Modal : Penghasilan
dari penjualan dikenakan PPh 0,1% untuk bukan saham pendiri atau 5,1% untuk
saham pendiri dan bersifat final (0,5% berdasarkan peraturan pemerintah No. 14
tahun 1997). Tidak memperkenankan pengurangan biaya penjualan terhadap
penghasilan bruto kena pajak. Penjualan saham di luar Pasar Modal
·
Penghasilan dari penjualan dikenakan
tarif umum (progresif dengan tarif marginal 15% dan 30%).
·
Membolehkan pengurangan biaya
penjualan terhadap penghasilan bruto kena pajak, kecuali kalau pengahsilan
netonya negatif (rugi) tidak dikenakan pajak.
Dividen saham yang diterima oleh
investor badan tidak dikenakan PPh (bukan obyek pajak). Keuntungan dari
penjualan saham (selisih antara harga jual dan harga rata-rata) dikenakan pajak
pada tahun berjalan.
Ø
Contoh kasus
:
Saudara
Winarno mendirikan PT. Andi pada tahun 1994 dengan modal saham sebanyak 1000
lembar @Rp. 10.000, disetor Rp. 5.000.000 dan modal dalam portepel Rp.
5.000.000. Dalam tahun 1995 dalam modal portepel diambil saudara Listijani dengan harga Rp. 10.000.000 (agio
Rp. 5.000.000). Pada 1996 agio itu dikonversi menjadi saham @ Rp. 10.000 dan
dibagi kepada Winarno danListijani dengan porsi yang sama. Pada akhir tahun itu
juga semua saham agio milik Winarno dan Listijani dijual kepada Sudarmanto
dengan harga Rp. 12.500.
Penyelesaian :
Pembukuan komersial saudara Winarno & Listijani dengan mengalokasikan
Harga Perolehan saham :
n Saudara Winarno à 5.000.000 :
(500.000+250.000) = Rp. 6.667
n Saudara Listijani à 10.000.000 : (500.000+250.000) = Rp. 13.333
Saudara
Winarno
|
Saudara
Listijani
|
Kas
3.125.000
Investasi saham 1.666.750
Laba penjualan saham 1.458.250
|
Kas 3.125.000
Rugi
penjualan saham208.250
Investasi saham 3.333.250
|
Transaksi saham dengan menggunakan cost method dan equity method
Transaksi
|
Cost Method
|
|
-Pembelian investasi
|
Investasi
dlm saham PT.A
Kas
|
XXX
XXX
|
-Pengumuman laba rugi
|
Tidak ada
Jurnal
|
-
|
-Pembagian dividen
|
Kas
PPh 23 dibayar dimuka
Pendapatan Deviden
|
xxx
xxx
xxx
|
Transaksi
|
Equity Method
|
|
-Pembelian investasi
|
Investasi
dlm saham PT.A
Kas
|
XXX
xxx
|
-Pengumuman laba rugi
|
Investasi dlm saham PT.A
Pendpt.Investasi
|
xxx
xxx
|
-Pembagian dividen
|
Kas
PPh 23 dibayar dimuka
Investasi dlm saham PT.A
|
xxx
xxx
xxx
|
c.) Investasi pada Surat Berharga yang Lain
Selain saham
dan obligasi, perusahaan dapat melakukan investasi pada surat berharga lain,
misalnya warkat komersial. Pencatatan pada investasi dalam warkat komersial itu
hampir sama dengan obligasi. Perbedaan kecil kemungkinan terjadi dengan adanya
diskonto pada jenis surat berharga itu. Diskonto dimaksud merupakan penghasilan
dari pemegang warkat komersial yang akan direalisasi pada saat pelunasan warkat
itu.
d.)
Investasi
Jangka panjang dalam Obligasi
Obligasi
merupakan surat peminjaman uang yang akan dilunasi setelah jangka waktu
tertentu. Obligasi menghasilkan bunga dengan jumlah tetap kepada investor.
Penjelasan Pasal 4 ayat 1 bagian (g) UU PPh merekarakterisasi bagian keuntungan
itu sebagai deviden.
-
Kalau diterima oleh pemegang
obligasi yang berbentuk badan tidak dikenakan pajak.
-
Sedangkan bagi pembayar bunga bukan
merupakan biaya pengurang penghasilan.
Dalam
praktek akuntansi komersial, adanya agio & disagio (diskonto) obligasi itu,
investor mendapatkan pengahsilan bunga efektif yang berbeda dengan tingkat
bunga nominal (tersurat di atas warkat obligasi). Perhitungan bunga efektif
menghendaki adanya amortisasi agio & disagio sebagaikoreksi terhadap nilai
buku obligasi.
Contoh Kasus :
Tanggal 1 Juni 1990 Saudara Andi membeli 10
lembar obligasi PT. Iwan dengan nilai nominal Rp. 10.000.000 dan kurs 110%.
Bunga Obligasi 12% per tahun dibayar tiap 1 April & 1 Oktober. Komisi
penjualan Rp. 8.000.000. Obligasi akan dilunasi pada 31 Desember 1994 (4,5
tahun lagi)
Ø Pencatatan investasi obligasi
tahun 1990 oleh Saudara Andi
31 Desember 1990
(1) Piutang bunga 3.000
Penghasilan
bunga 3.000
(untuk mencatat bunga berjalan tiga bulan :Oktober-Desember)
(2) Penghasilan bunga 2.000
Investasi obligasi 2.000
(untuk mencatat amortisasi agio dan biaya pialang setengah tahun :
½ / 41/2 X 18.000)
(3) Penghasilan bunga 4.000
Rugi-laba 4.000
[untuk memindahkan penghasilan bunga ke rugi laba (-3.000 + 6.000 + 3.000 – 2.000)]
e.) Investasi Dalam Dana
Perusahaan karena keharusan (sesuai dengan kontrak) atau secara
sukarela setiap tahun dapat menyisihkan suatu dana dalam jumlah tertentu. Dana
itu dapat dibentuk misalnya untuk pelunasan utang (obligasi), saham preferen
atau pembelian aktiva. Dalam hubungan dengan ketentuan perpajakan, sebagai
contoh dengan pembentukan dana (cadangan) reklamasi perusahaan pertambangan
yang dananya harus dititipkan pada bank pemerintah. Selanjutnya, dana itu dapat
dikelola sendiri atau diserahkan kepada pihak ketiga. Penanaman dana itu dapat memberikan hasil
bagi perusahaan, misalnya dalam bentuk bunga (dari deposito dan tabungan yang
lain), dividen (saham), dan sewa (dari
harta).
f.)
Investasi dalam Aktiva Lain – lain
Perusahaan
dapat melakukan investasi pada aktiva lain-lain, misalnya tanah dan bangunan
atau properti. Selain karena ada kelebihan dana, investasi itu dimaksudkan
untuk keperluan ekspansi masa yang akan datang. Penghasilan dari investasi itu
pada umumnya merupakan penghasilan kena pajak. Begitu juga dengan keuntungannya
apabila investasi itu dijual. Misalnya
: Investasi pada tanah atau bangunan, penghasilan
dari investasi tersebut ataupun keuntungan dari penjualan investasi tersebut
merupakan penghasilan kena pajak.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Investasi sekuritas semakin menjadi pilihan penting dalam
pertimbangan investasi, tentunya dengan semakin merebaknya pasar modal.
Terlebih lagi dengan penurunan suku bunga untuk pasar uang dapat menyebabkan
orang berpaling ke pasar modal. Sesuai dengan maksudnya, investasi dalam saham
dapat untuk tujuan jangka pendek atau tujuan jangka panjang.
Bagi beberapa perusahaan, aktivitas investasi merupakan unsur
penting dari operasi perusahaan, dan penilaian kinerja perusahaan mungkin
sebagian besar, atau seluruhnya bergantung pada hasil yang dilaporkan mengenai
aktivitas ini. Beberapa perusahaan melakukan investasi sebagai cara untuk
menempatkan kelebihan dana dan beberapa perusahaan lain melakukan perdagangan
investasi untuk mempererat hubungan bisnis atau memperoleh suatu keuntungan
perdagangan
DAFTAR
PUSTAKA
Diakses pada pukul 11.13 WIB
tanggal 18 April 2015
Diakses pada pukul 08.49 WIB tanggal 16 April 2015
Diakses pada pukul 08.30 WIB tanggal 16 April 2015
Ø http://siswidya.blogspot.com/2011/05/investasi-jangka-panjang-dan-aktiva.html
Diakses pada pukul 11.36 WIB tanggal 2 April 2015
Ø http://siswidya.blogspot.com/2011/05/investasi-jangka-panjang-dan-aktiva.html
Diakses pada pukul 20.17 WIB tanggal 30 Maret 2015
keren sangat membantu thanks
BalasHapusalqamdulillah syukron,, tetapi ini masih begitu banyak kekurangannya,
Hapuslogam mulia paling cocok buat invest jangka panjang. terimakasih gan
BalasHapus